GASTRITIS / ASAM LAMBUNG

Sabtu, November 06, 2010


Peningkatan asam lambung yang berlebihan dalam dunia kedokteran sering disebut dengan hiperasiditas. Peningkatan asam lambung ini dapat menyebabkan dispepsia (berkurangnya daya atau fungsi pencernaan; nyeri lambung)(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008) atau yang sering dikenal dengan sakit maag. Dispepsia atau sakit maag adalah gangguan yang terjadi pada saluran cerna bagian atas. Asam lambung yang berlebih akan mengaktifkan rangsang nyeri sehingga biasanya penderita mengeluhkan kembung, nyeri di ulu hati, mual, dll yang merupakan gejala dari sakit maag.
Peningkatan asam lambung yang berlebih dapat mengenai baik pria maupun wanita. Beberapa penyebab meningkatnya asam lambung :
  1. ketidakteraturan waktu makan
  2. stres fisik (misal pada pembedahan, penyakit berat, luka bakar) maupun mental
  3. merokok
  4. kopi
  5. alkohol
  6. obat – obatan tertentu, dll.

Berdasarkan dari penyebab meningkatnya asam lambung, maka menghindari faktor penyebab merupakan pencegahan yang terbaik. Namun demikian bila sudah mengalami peningkatan asam lambung maka beberapa obat yang dapat dipakai untuk menekan asam lambung atau menetralkan asam lambung adalah sebagai berikut :
1. antagonis H2 reseptor (contoh : simetidin, ranitidine, famotidin)
Obat – obat ini bekerja dengan menghambat pengeluaran (sekresi) asam lambung. Obat ini dapat melewati tali pusat dan ASI
2. antasida (magnesium hidroksida/aluminium hidroksida)
antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung. Antasida tidak mengurangi jumlah asam lambung yang keluar. Antasida lebih aman digunakan untuk wanita hamil dan menyusui
3. penghambat pompa proton (contoh : omeprazole, pantoprazole, lansoprazole)
penghambat pompa proton merupakan penghambat sekresi asam lambung lebih kuat dibandingkan dengan antagonis H2 reseptor. Penghambatan berlangsung lama antara 24 – 48 jam dan produksi asam baru kembali 3 – 4 hari setelah pengobatan dihentikan.
4. misoprostol
misoprostol selain berfungsi untuk menghambat pengeluaran asam lambung, misoprostol juga berfungsi untuk mencegah terjadinya tukak saluran cerna yang disebabkan oleh obat – obat pereda nyeri. Misoprostol tidak boleh diberikan pada wanita hamil.

Selain penggunaan obat – obat di atas, menjaga pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup juga diperlukan. Karena dengan menjaga pola hidup sehat, kemungkinan untuk terjadi kekambuhan menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar